Akhir tahun 2022 merupakan periode yang unik bagi sebagian besar Liga sepakbola dunia, terutama Eropa. Praktis memasuki bulan November 2022, hampir semua klub di seluruh dunia, kecuali klub yang mungkin bermain di Liga negara yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2022 meliburkan diri dari rutinitas mingguan pertandingan Liga domestik maupun kejuaraan tingkat kontinental.
Hal ini membuat beberapa klub besar Eropa merencanakan beberapa pertandingan persahabatan atau berpartisipasi dalam turnamen mini untuk menjaga kebugaran pemain yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia maupun pemain yang sudah tersingkir lebih awal dari turnamen tersebut.
Pertengahan November 2022, diumumkan bahwa Arsenal akan menjamu Juventus di Emirates Stadium, London untuk sebuah pertandingan persahabatan. Pertandingan tersebut digelar pada tanggal 17 Desember 2022.
Sebagai penggemar Juventus yang saat ini tinggal di London, tentu saya tidak mau melewatkan kesempatan menyaksikan klub favorit saya ini secara langsung di stadion. Ini sekaligus menjadi kunjungan pertama saya ke salah satu stadion di London.
Meski saya tinggal di selatan London, tidak begitu sulit untuk bertandang ke Emirates Stadium yang berlokasi di utara London. Mengandalkan moda transportasi publik seperti bus, satu kali naik kereta southern menuju London Bridge, lalu berganti kereta underground hingga Hollloway Road station. Jarak dari stasiun ke stadion pun cukup dekat dengan berjalan kaki.
Ditemani istri dan anak, kami sempat mampir ke kedai burger halal Jamaica tidak jauh dari entrance Emirates Stadium. Lumayan buat bekal makan di dalam, karena kami tau tidak banyak pilihan makanan yang dijual di dalam stadion. Selain mampir beli burger, saya juga mampir ke salah satu stand penjual merchandise untuk membeli syal pertandingan dengan tulisan Arsenal – Juventus berwarna merah dan putih.

Kesan saya ketika sampai di stadion, Emirates Stadium ini termasuk stadion yang megah, ditunjang dengan aksesibilitas yang baik bagi para suporter. Fasilitas pendukung pun tidak kalah apiknya seperti mega store yang terletak di dasar stadion. Berbagai merchandise resmi mulai dari jersey, jaket, hingga peralatan makan lengkap dijual di The Armoury, nama dari store Arsenal di Emirates Stadium.
Saya beserta keluarga duduk di bagian tribun pendukung Arsenal. Agak canggung memang jika saya ikut menyanyikan yel-yel Juventus di bagian tribun ini. Tapi tidak masalah, karena pada dasarnya sangat menyukai atmosfer stadion. Sedikit banyak juga saya belajar lagu dan chant dari pendukung Arsenal.
Pertandingan berlangsung seru bagi pendukung Arsenal, praktis tuan rumah menguasai jalannya pertandingan. Hal ini sudah terduga karena Arsenal mengandalkan hampir semua pemain inti yang biasa menghiasi starting line up di Premier League. Nama-nama seperti Aaron Ramsdale, Martin Odegard, Granit Xhaka, William Saliba menghiasi daftar starting line up Arsenal. Berbanding terbalik dengan Juventus yang sedang menjalani musim yang buruk plus memulai pertandingan dengan pemain-pemain muda yang tidak bermain di tim utama. Hal ini karena sebagian besar pemain utama Juventus masih ada yang bermain di final Piala Dunia (Rabiot, Di Maria, Paredes) dan masih libur karena baru tersingkir dari babak knock out Piala Dunia.
Pertandingan persahabatan ini sendiri berakhir dengan skor 0-2 untuk keunggulan tim tamu Juventus. Gol kedua Juventus menarik banyak perhatian suporter tuan rumah selain dicetak saat memasuki additional time babak kedua, gol tersebut berawal dari aksi brilian Samuel Iling-Junior yang notabene merupakan pemain Timnas Inggris U-20.
Pendukung Arsenal di stadion terlihat kecewa, karena hal ini tidak terduga buat mereka. Arsenal yang pada saat menjalani pertandingan ini berstatus sebagai pemimpin klasemen tentu diprediksi akan memenangkan pertandingan. Menariknya, Juventus pun mencetak gol tanpa tendangan ke arah gawang, alias dua gol tersebut tercipat lewat gol bunuh diri.
Meski demikian, Juventus tetap layak mendapatkan kredit, terutama sang pelatih Massimiliano Allegri, yang saya lihat dari tribun stadion begitu konsisten terus menegur dan menyemangati pemain-pemainnya untuk lebih disiplin dalam bertahan.
Secara keseluruhan, bertandang ke Emirates Stadium merupakan pengalaman yang begitu menyenangkan buat saya. Juventus menang, itulah yang paling membuat saya puas ketika meninggalkan stadion. Selain hal tersebut, sebelum memasuki stadion ada beberapa suporter Arsenal yang menyapa “hey Juventus” dan bersalaman dengan mereka. Sebuah atmosfer yang saya harapkan terjadi di stadion-stadion di Indonesia ketika suporter tim tamu yang bertandang disambut hangat oleh suporter tuan rumah.
