Melanjutkan cerita Juventus trip saya, jika rekan pembaca terlewat, sebelumnya saya berbagi pengalamannya saya ketika menyaksikan laga derby d’Italia Juventus vs Inter di Juventus stadium pada bagian pertama.

Pada bagian kedua, saya akan berbagi pengalaman saya mengunjungi Juventus museum, stadium tour, menginap di J Hotel dan juga bagaimana saya bisa berkesempatan foto bersama dengan beberapa pemain utama Juventus.

J Hotel

Salah satu bucket list saya dalam kunjungan ke Turin kali ini adalah menginap di J Hotel. Alasan utamanya karena ini ingin langsung melihat bagaimana salah satu unit bisnis Juventus ini berkontribusi terhadap pemasukan klub.

Untuk menginap di J Hotel, teman-teman bisa langsung ke website J Hotel untuk booking atau bisa juga lewat booking.com. Sedikit tips, tetap lakukan perbandingan dari kedua platform tersebut untuk mendapatkan harga terbaik.

Pembangunan J village di wilayah Continassa ini benar-benar terencana dengan baik. Kompleks latihan tim yang jauh lebih modern dan lengkap bersanding dengan J Hotel yang lokasinya tepat di sebelah Juventus training center. Ini merupakan atraksi menarik bagi penggemar yang datang dari dalam maupun luar kota hingga mancanegara. Fans punya kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan simpul-simpul kebesaran klub hingga pemain. Tentu hal ini akan berpengaruh baik bagi kesehatan finansial tim.

Tidak heran, dalam kurun waktu 10 tahun Juventus sempat begitu mendominasi di level domestik maupun Eropa di mana Juventus mampu tampil di dua final Liga Champions. Covid-19 menjadi titik balik dari semua raihan prestasi dan performa finansial Juventus.

Lalu bagaimana bisa menginap di J Hotel punya kesempatan ketemu dengan pemain lebih dekat? Jawabannya adalah sesi latihan Juventus.

Hari pertama kami check in, kami punya agenda untuk mengunjungi J Museum. Area yang akan kami lewati menuju J museum dari J hotel salah satunya adalah gerbang masuk Juventus training center. Dari kejauhan memang sudah tampak banyak fans yang berdiri di depan gerbang, kebanyakan mereka membawa jersey untuk ditandatangani.

Kebetulan sekali, siang hari itu ketika kami lewat di depan gerbang Juventus training center tampak sang rising star Juventus yang baru-baru ini mencetak gol debutnya di Serie A yaitu, Kenan Yildiz. Fans mengantre untuk selfie, saya pun bergabung untuk menyapa Yildiz dan mengajak selfie. Istri dan anak saya pun tidak mau melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama.

Pada hari kedua, kami sekeluarga pergi ke lantai dasar untuk sarapan. Tersedia sarapan ala buffet yang menyajikan beragam pilihan pastry, buah, daging iris, susu, yoghurt, dan berbagai menu lainnya.

Di hari kedua ini kami sekeluarga check out dari J Hotel. Pada hari itu kami ada agenda untuk tur Juventus stadium. Seharusnya kami mengikuti tur stadion di hari sebelumnya ketika mengunjungi J museum. Karena telat, kami minta untuk tur stadionnya di re-schedule ke hari berikutnya.

Setelah lapor check out ke reception, kami juga menitip beberapa koper dan tas kami di hotel karena kami ingin melakukan stadium tour dulu. Sepulangnya dari stadium tour, kami sampai ke hotel lagi sekitar lewat dari pukul 3 sore. Sebelum masuk hotel dari kejauhan saya sempat melihat Moise Kean masuk ke dalam mobil di depan lobi hotel. Saat itu saya berpikir, bisa jadi di dalam hotel juga ada beberapa pemain Juve yang mampir ke hotel setelah latihan.

Benar saja, setelah saya mengambil titipan koper dan tas, kami sempat istirahat sebentar di area lobi. Tidak lama, bomber asal Polandia Arek Milik lewat dan menyapa kami “ciao!” katanya. Lalu saya menyapa balik “ciao Milik! can we have a picture?”, ia menjawab “sure”.

Tidak lama setelah Milik, pemain sayap andalan USMNT, Timothy Weah pun lewat. Kami menyapa dan mengajak foto, ia pun berhenti sejenak dan kami sedikit berbincang mengenai kabarnya, mengingat ia masih masa recovery dari cedera. “Enjoy your stay” begitu kata Weah setelah kami foto bersama.

Pengalaman yang saya bagi di atas benar-benar di luar ekspektasi saya. Karena bertemu pemain dari dekat terus terang saja di luar dugaan kami. Karena saya tahu akses ke pemain begitu tertutup dari mulai pertandingan hingga pasca pertandingan. Saya sangat bersyukur tentunya dengan pengalaman ini.

J Museum

J museum adalah tempat di mana saya menemukan alasan sebenarnya kenapa saya menjadi suporter Juventus. Ini adalah tempat yang wajib teman-teman Juventini kunjungi jika berkunjung ke Turin.

Ketika masuk area dalam museum, kita akan disambut sebuah lorong melengkung dindingnya berwarna hitam pekat dipadukan dengan tulisan Juventus. Sebuah entrance yang sangat elegan, sebagai fans atau pengunjung biasa, aura kebesaran Juventus sudah sangat terasa hanya dari entrance tersebut.

Berikutnya kita bisa melihat ada suatu gambar peta dunia yang menandai kehadiran Juventus di berbagai penjuru dunia. Seolah Juventus ingin mengingatkan para pengunjung bahwa Juventus adalah global brand.

Setelah melewati lorong, kita akan masuk ke area terluas di J museum. Di dalamnya terdapat banyak koleksi yang menandai perjalanan Juventus dari awal berdiri hingga fase-fase kejayaan yang diraih di tiap dekadenya.

Di main hall museum ini terdiri dari beberapa section. Ada bagian yang menunjukkan koleksi jersey pemain-pemain yang memiliki penampilan terbanyak di Juventus. Ada juga bagian ‘sphere’, bagian ini menunjukkan kontribusi Juventus yang besar buat Timnas Italia. Pengunjung juga bisa melihat hologram pelatih-pelatih ternama Juventus seperti Marcello Lippi dan Giovanni Trappatoni yang berbagi padangannya tentang Juventus dan pengalamannya saat ambil bagian dalam sejarah Juventus.

Tersedia juga berbagai alat multimedia dan audio yang bisa digunakan pengunjung mengkases arsip video Juventus dari masa ke masa. Juventus juga mendedikasikan suatu area di museum bagi pemain-pemain yang meraih penghargaan Ballon d’Or saat berseragam hitam putih, Roberto Baggio, Zinedine Zidane, Pavel Nedved, hingga Fabio Cannavaro adalah beberapa pemain yang namanya diabadikan pada area ini.

J museum pun menampilkan replika dari bangku taman tempat di mana pendiri Juventus yaitu, Eugenio Canfari duduk bareng saudara dan kerabatnya mendiskusikan ide dan gagasan untuk mendirikan klub sepakbola bernama Juventus. Sebuah contoh nongkrong yang produktif.

Banyak sekali bagian-bagian yang terdapat di J museum yang intinya menceritakan bagaimana keberhasilan dan DNA kemenangan yang diraih Juventus itu berasal dari perencanaan yang cermat dan komprehensif disertai perhatian ke detail dan etos kerja yang tinggi. Di sinilah saya menemukan bahwa Juve berbagi banyak value yang sama dengan para penggemarnya.

Setelah melewati main hall, saya kira tur museum akan berakhir, ternyata kami masih disuguhi ‘acara puncak’ yaitu show di area temple of the trophies. Di ruangan inilah semua trofi yang dimenangkan Juventus dari awal berdirinya hingga saat ini dipajang. Tidak hanya pajangan trofi, pengunjung bisa menyaksikan show multimedia yang sangat atraktif sebelum seluruh trofi ditampilkan.

Setelah melewati temple of the trophies, kita akan menuju pintu keluar museum. Tapi sebelum keluar, pengunjung bisa mampir ke ruangan foto untuk mendapatkan cetak foto secara gratis dan juga salah satu cetakannya dipajang di museum. Selain itu, pengunjung juga bisa mampir ke museum olahraga yang menampilkan koleksi dan kisah dari berbagai cabang olahraga.

Juventus Stadium Tour

Juventus stadium tour dimulai dari titik kumpul yang berlokasi di depan J Museum. Bersama para peserat tur lainnya, kami datang dipandu oleh beberapa orang guide yang menceritakan fun fact maupun kegunaan dari area-area stadion yang kami kunjungi.

Beberapa area yang dikunjungi sebelum kami masuk ke area tepi lapangan Juventus stadium antara lain area media, ruang konferensi pers, area recovery pemain, dan locker room.

Secara keseluruhan, terasa sekali aroma sejarah panjang kejayaan Juventus dari masa ke masa terpajang di dalam stadion. Selesai tur, saya sempat mampir ke Juventus store yang lokasinya berada di sebelah J museum. Di sini teman-teman bisa mencari berbagai merchandise resmi Juventus mulai dari jersey, jam tangan, alat makan, dan berbagai barang lainnya.

Untuk booking tur museum dan stadion bisa langsung lewat website Juventus di sini.

Total 3 hari yang kami lalui untuk Juventus trip tahun ini. Dimulai dari live derby d’Italia di Juventus stadium, menginap di J hotel, diakhiri dengan tur stadion. Secara keseluruhan ini menjadi perjalanan yang memuaskan. Semoga pengalaman yang saya bagi di sini bermanfaat untuk pembaca yang juga punya rencana melancong ke Turin untuk melihat Juventus lebih dekat.

Penulis bisa ditemui di x dan instagram dengan akun @zicostian.

One thought on “Juventus Trip (Part 2): Juventus Museum, Stadium Tour, dan J Hotel”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *