Menjelang akhir tahun, saya beserta keluarga melakukan Juventus trip ke Italia. Kenapa disebut Juventus trip? Karena tujuan utama dari trip ini adalah ‘ibadah’ ke Juventus Stadium.

Tepatnya di tanggal 26 November 2023, Serie A musim 2023/2024 terpantau memiliki persaingan yang ketat di papan atas. Inter yang sementara ini duduk di puncak klasemen hanya terpaut 2 poin dari Juventus di peringkat kedua. Kondisi ini tentu menjadi pemanas tersendiri bagi atmosfer derby d’Italia.

Sejarah panjang rivalitas Juventus dan Inter adalah alasan mengapa saya memilih derby d’Italia menjadi waktu kunjungan yang tepat buat saya ke Turin, Italia. Selain itu, timing-nya memang sangat pas, di mana menjelang akhir tahun urusan terkait pekerjaan di projek saya sudah masuk tahap delivery.

Banyak Jalan Menuju Turin!

Sedikit rewind ke bulan September 2023, saya sedang browsing info mengenai pendaftaran Juventus membership dan melakukan perencanaan itinerary untuk perjalanan saya bersama keluarga ke Turin dari London. Sejak September juga saya sudah mengamankan visa schengen di paspor saya sebagai syarat utama supaya bisa masuk ke wilayah Uni Eropa dari tempat tinggal saya di Inggris.

Membership black and white international saya pilih, £61.73 (EUR 71) biayanya ini sudah termasuk dengan welcome pack yang dikirim ke alamat tempat tinggal kita. Kenapa perlu apply Juventus membership? Jawabannya adalah email yang saya dapatkan di bawah ini.

Email penawaran bagi Juventus member untuk membeli tiket lebih awal. Saya mendapatkan email ini 2 bulan sebelum pertandingan.

Dengan status member kita mendapatkan priority ticket sale, ini jelas menguntungkan buat kita jika ingin menyaksikan pertandingan besar di Juventus stadium. Karena probabilitas untuk mendapatkan tiket di pertandingan besar seperti Juve vs Napoli atau Juve vs Inter sangatlah kecil jika berharap pada saat general sale.

Lalu berapa biaya untuk pembelian tiket pertandingan Juventus vs Inter adalah £170.62 untuk 2 tiket, harga per tiketnya adalah EUR 92 plus biaya pembelian EUR 6, total EUR 98. Ini adalah harga tiket untuk posisi tribun yang berdekatan dengan Curva Sud.

Sudut selatan tribun yang dikenal dengan atraksi pendukung Ultras Juventus yang tidak pernah berhenti bernyanyi dan bersorak memberi dukungan kepada timnya Juventus dan memberi rasa was-was terhadap lawan-lawan Juventus.

Penampakan tiket pertandingan Serie A, Juventus vs Inter (26/11/2023)

Expect the Unexpected!

Dalam budgeting, sangat lumrah jika kita menyisihkan dana untuk hal tak terduga. Ini terjadi kepada kami. Itinerary perjalanan saya dari London ke Turin adalah saya seharusnya berangkat pada hari Ahad, 26 November 2023 pukul 08.15 dari London Gatwick dengan maskapai EasyJet. Saya beserta istri dan anak sudah tiba di bandara dan melakukan baggage drop pukul 06.58. Sampai pada momen itu, kami pikir kami masih on track untuk boarding tepat waktu.

Hal yang tak terduga adalah ketika kami melewati security check yang ramai, dan kami tiba di boarding gate pukul 07.47, di mana gate sudah ditutup. Kami juga sudah berusaha negosiasi dengan staff mskapai yang ada di information desk untuk mengizinkan kami board, tapi tidak berhasil. Koper kami pun didrop dari pesawat, dan kami pun mengikuti prosedur yang sudah disediakan untuk menjemput koper kami kembali.

Pada hari itu, sudah tidak ada lagi penerbangan menuju Turin dari bandara London Gatwick, kami pun coba cek opsi maskapai lain. Ada penerbangan ke Turin tapi dari bandara lain di London, itupun waktu tiba di Turin-nya sudah terlalu malam, yang mana kami akan melewatkan pertandingan derby d’Italia. Pada situasi genting ini kita perlu ketenangan agar mendapatkan solusi out of the box, istri saya spontan menyarankan untuk cari penerbangan ke Roma atau Milan.

Karena saya tahu Milan lebih dekat ke Turin, saya cari opsi flight ke Milan, dan ternyata ada pukul 13.05 dari bandara London Gatwick dengan maskapai EasyJet. Ini tentu opsi terbaik buat kami, karena kami tidak perlu pergi ke bandara lain dan waktu ketibaan di Turin masih bisa diupayakan pas sebelum kick off.

Jajaran pegunungan Alpen tampak dari pesawat beberapa saat sebelum mendarat di Milan

Kami take off tepat waktu pukul 13.05 dari London Gatwick menuju Milan. Sesampainya di bandara Malpensa Milan, kami tidak berlama-lama karena kami harus segera naik Bus Flibco yang sudah kami book secara online sebelum berangkat. Bus ini mengantar kami ke Turin dari Milan.

Momen ketibaan kami di Turin setelah menempuh perjalanan darat dari Milan

Kami tiba di Turin sekitar pukul 20.15 waktu setempat. Perhentian Bus ini ada di depan stasiun Porta Susa. Saya langsung bergegas buka aplikasi Uber untuk pesan taksi online, sekitar 10 menit menunggu tidak ada yang ambil pesanan kami. Baru kami ketahui belakangan kalo Uber memang tidak begitu popular di Turin. Akhirnya kembali dengan cara klasik, kami menyetop taksi konvensional yang lewat di sekitar stasiun Porta Susa menuju hotel. Setelah check in, kami kembali ke taksi yang tadi sudah kami minta untuk menunggu sebentar di depan lobi hotel untuk lanjut menuju Juventus stadium.

Juventus Stadium

Beberapa saat sebelum tiba di lokasi, dari kejauhan sudah tampak tiang pancang ikonik Juventus stadium yang menyerupai kapal layar. Akhirnya kami tiba di Juventus stadium sesaat sebelum kick off. Dari kejauhan sudah terdengar nama-nama pemain di starting line up yang diumumkan oleh announcer diiringi suara pendukung yang meneriakkan nama belakang pemain.

Alunan nyanyian Juve (storia di un grande amore) juga terdengar dari luar stadion. Saya beserta istri dan anak bergegas menuju gate masuk, tidak ada antrian karena semua penonton sudah di dalam stadion.

Sekujur tubuh saya merinding ketika setelah menaiki tangga lalu masuk ke lorong menuju tribun tempat duduk, rumput hijau Juventus stadium begitu hijau menyala, semuanya tampak elegan. Saya melewatkan kick off tapi tidak terlalu telat, masih bisa menonton di menit-menit awal.

Perjalanan ini begitu personal buat saya, di rumah orang tua saya dulu saya pajang poster Juventus stadium di kamar. Seperti mimpi jadi nyata, ketika saya menginjakkan kaki saya di sana.

Pertandingan berlangsung berimbang menurut saya, meski Inter tampak lebih banyak menguasai bola. Kedua tim sama-sama cenderung bermain sangat taktikal penuh kehati-hatian. Tempo meningkat ketika Dusan Vlahovic mencetak gol berkat umpan matang Chiesa. Sontak satu stadion bergemuruh merayakan gol tersebut. Announcer berteriak “DUSAN” suporter menjawab “VLAHOVIC!”.

Merayakan gol Vlahovic di dekat Curva Sud

Sungguh menyenangkan ketika datang ke Juventus stadium setelah peraturan larangan membawa banner dan berbagai bendera besar lainnya dihapuskan. Curva Sud kembali hidup!

Tidak berselang lama, Inter merespon dengan menyamakan kedudukan melalui gol dari Lautaro Martinez. Posisi imbang 1-1 sampai fase turun minum. Pada jeda 15 menit ini, kami explore beberapa kedai makanan minuman yang tersedia di dalam stadion. Ada kedai yang menjual popcorn beserta variasi minuman. Ada kedai yang menjual pizza juga.

Ada satu ruangan khusus yang menarik perhatian kami yaitu ruangan untuk foto bersama Jay. Buat yang belum tahu, Jay adalah maskot Juventus yang menyerupai Zebra. Ada studio kecil untuk foto bersama, dan fotonya sendiri bisa langsung diprint, gratis.

Momen interaksi putri kami dengan Jay di Jay’s House

Selesai jajan snack dan minuman, kami kembali ke tempat duduk untuk melanjutkan pertandingan di babak kedua. Pertandingan semakin menarik ketika Juan Cuadrado masuk menggantikan Denzel Dumfries. Sontak, semangat pendukung di stadion semakin membara.

Tiap kali Cuadrado mendapatkan bola, ia mendapatkan bombardir sorakan dan siulan dari pendukung tuan rumah. Kepindahan Cuadrado ke Inter lumayan kontroversial, mengingat dia adalah salah satu pemain yang bajunya dipajang di Juventus museum karena telah membukukan penampilan lebih dari 300 pertandingan bersama Juventus. Hal yang mungkin sulit diterima oleh banyak fans Juventus.

Secara keseluruhan, pengalaman saya menyaksikan derby d’Italia langsung di Juventus stadium sangat memuaskan. Tentu akan lebih menyenangkan jika Juve bisa meraup 3 poin, tapi saya sudah sangat bersyukur dengan selebrasi yang bisa kami rayakan bersama dari gol Vlahovic.

Sebelum meninggalkan stadion, kami masih sempat mengambil beberapa foto. Dan kali ini kami juga mencoba bus kota yang dioperasikan GTT sebagai moda transportasi untuk pulang ke hotel. Juventus stadium ini berlokasi di suatu komplek besar di Continassa yang di dalamnya tidak hanya stadion, tapi juga ada Juventus museum, J Medical, pusat perbelanjaan Area 12, Juventus training center, kantor pusat, hingga J Hotel. Bagaimana kawasan bisnis terpadu dibentuk untuk mendukung ekosistem pengelolaan sepakbola menjadi insight yang sangat berkesan buat saya.

Juventus trip tahun ini tidak hanya seputar pertandingan live di stadion. Di Juventus Trip part 2 saya akan berbagi pengalaman saya berkunjung ke Juventus museum, tur stadion, dan menginap di J Hotel.

Total biaya menonton langsung di Juventus stadium:

  • Juventus membership: £61.73 * 2 = £123.46
  • 2 Tiket pertandingan Juventus vs Inter: £170.62 (EUR 98 per tiket, termasuk biaya admin melalui pembelian secara online)
  • Total: £294.08 (sekitar 5,8 juta rupiah)
  • Anak berusia di bawah 6 tahun boleh duduknya dipangku (tanpa tiket)
  • Member boleh beli maksimal 4 tiket dengan syarat 3 tiket lainnya juga punya nomor Juventus membership yang berlaku

Notes: saya menggunakan lambang mata uang poundsterling karena itu nilai yang saya bayar setelah konversi dari Euro ke Poundsterling.

Penulis juga bisa ditemukan X dan Instagram: @zicostian

One thought on “Juventus Trip (Part 1): Melihat dari Dekat Derby d’Italia”

Leave a Reply to Juventus Trip (Part 2): Juventus Museum, Stadium Tour, dan J Hotel - Zico Agustian Rusdy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *